Beberapa hari yang lalu kira-kira pukul 01.00 kami mendapat telp dari
seorang bapak. Yang saat itu baru menempuh perjalanan luar kota. Beliau
dari solo yang akan menuju purwokerto. Beliau mengatakan dan meminta
bantuan karena saat perjalanan mulai dari Solo sampai Klaten mobil
taruna yang di kendarai mengalami overheat.
Beliau juga memberitahukan kalau sebelum berangkat radiator sudah di service/dikorok di salah satu bengkel radiator di Solo.
Dan karena kami waktu itu belum tidur akhirnya kami berusaha untuk membantu semampu kami.
Kami mendatangi di mana mobil bapak itu berhenti lalu coba kami cek,kira-kira apanya yang bermasalah. Sempat khawatir juga kalau-kalau thermostat yang macet. Karena kalau thermostat yang macet agak rumit juga nih memperbaikinya.Terutama proses bongkar pasang thermostatnya. Karena untuk bongkar dan pasang thermostat agak susah karena letaknya yang berada di bawah.
Setelah mesin agak dingin kami coba buka radiator dan kami nyalakan mesinnya,ternyata putaran air bagus,pertanda thermostat dah di lepas.Lega rasanya setelah tahu thermostat dah dilepas.
Analisa berikutnya dengan melihat putaran air radiator yang lancar,berarti water pump juga ok,radiator ok. Tapi kok cepat banget overheatnya. Berikutnya cek dulu extra fan AC,ternyata putaran bagus,alias tidak salah arah putarnya.
Setelah semua itu bagus,kami menyuruh sang bapak untuk mematikan mesinnya. Tapi apa yang terjadi,,, Begitu mesin mati kipas radiator tidak langsung berhenti tapi masih berputar beberapa putaran. Akhirnya kami menyimpulkan bahwa yang bermasalah adalah kipas radiatornya.Karena mobil taruna memakai kipas dengan jenis visco fan. Visco fan adalah kipas yang memiliki oli silicon didalamnya. Oli silicon ini akan mengembang saat suhu panas sehingga akan terjadi tekanan pada rumah kipas dan akan menghasilkan putaran kipas yang sama dengan putaran mesin. Sedangkan saat dingin oli menyusut kembali keukuran semula sehingga kipas ringan saat di putar pakai tangan.
Dan tanda-tanda visco fan bermasalah adalah kipas sangat ringan saat di putar pakai tangan dalam kondisi mesin panas.
Kesimpulan kami oli silicon yang berada dalam rumah kipas pasti tinggal sedikit jadi pengembangannya tidak sampai menekan rumah kipas sehingga kipas tetap berputar lambat walau kondisi mesin sudah panas.
Sempat bingung juga bagaiman ini cara mengatasinya,karena hari sudah merambat pagi,dan kami juga tidak punya persediaan oli silicon.
Setelah berfikir beberapa saat akhirnya terlintas ide,kenapa gak di matikan saja visco fannya...
Dan membiarkan kipas berputar sesuai putaran mesin. Selanjutnya kami mngambil karet bekas ban dalam sepeda yang kebetulan kami membawanya. Rumah kipas kami bongkar dan seluruh oli silicon kami buang,kami ganti dengan karet yang kami potong sama lebar dengan lebar rumah kipas.
Baut di pasangkan dan jadilah kipas radiator taruna tanpa oli silicon. Setelah kipas terpasang mesin kami hidupkan dan kipas pun berputar dengan bagus,angin yang di hasilkan juga bagus.
Kami bilang pada sang bapak bahwa ini adalah cara darurat,,, Bapak kami suruh untuk ganti oli silicon saat pagi telah tiba dan Bapak bisa menemukan toko spare part serta bengkel yang sudah buka. Demikian pengalaman kami mengatasi mobil taruna yang mengalami overheat.
Kesimpulan dari permasalahan di atas adalah
Di saat teman-teman pemilik taruna mengalami overheat berikut langkah-langkah yang harus di perhatikan.
Mungkin itu dulu tips dari kami semoga bermanfaat dan buat teman-teman yang ingin menambah pengalamannya tentang radiator silahkan tambahkan di kolom komentar.
DAN JANGAN LUPA SELALU KUNJUNGI BLOG INI SEANDAINYA ANDA MEMERUKAN BANTUAN.
Beliau juga memberitahukan kalau sebelum berangkat radiator sudah di service/dikorok di salah satu bengkel radiator di Solo.
Dan karena kami waktu itu belum tidur akhirnya kami berusaha untuk membantu semampu kami.
Kami mendatangi di mana mobil bapak itu berhenti lalu coba kami cek,kira-kira apanya yang bermasalah. Sempat khawatir juga kalau-kalau thermostat yang macet. Karena kalau thermostat yang macet agak rumit juga nih memperbaikinya.Terutama proses bongkar pasang thermostatnya. Karena untuk bongkar dan pasang thermostat agak susah karena letaknya yang berada di bawah.
Setelah mesin agak dingin kami coba buka radiator dan kami nyalakan mesinnya,ternyata putaran air bagus,pertanda thermostat dah di lepas.Lega rasanya setelah tahu thermostat dah dilepas.
Analisa berikutnya dengan melihat putaran air radiator yang lancar,berarti water pump juga ok,radiator ok. Tapi kok cepat banget overheatnya. Berikutnya cek dulu extra fan AC,ternyata putaran bagus,alias tidak salah arah putarnya.
Setelah semua itu bagus,kami menyuruh sang bapak untuk mematikan mesinnya. Tapi apa yang terjadi,,, Begitu mesin mati kipas radiator tidak langsung berhenti tapi masih berputar beberapa putaran. Akhirnya kami menyimpulkan bahwa yang bermasalah adalah kipas radiatornya.Karena mobil taruna memakai kipas dengan jenis visco fan. Visco fan adalah kipas yang memiliki oli silicon didalamnya. Oli silicon ini akan mengembang saat suhu panas sehingga akan terjadi tekanan pada rumah kipas dan akan menghasilkan putaran kipas yang sama dengan putaran mesin. Sedangkan saat dingin oli menyusut kembali keukuran semula sehingga kipas ringan saat di putar pakai tangan.
Dan tanda-tanda visco fan bermasalah adalah kipas sangat ringan saat di putar pakai tangan dalam kondisi mesin panas.
Kesimpulan kami oli silicon yang berada dalam rumah kipas pasti tinggal sedikit jadi pengembangannya tidak sampai menekan rumah kipas sehingga kipas tetap berputar lambat walau kondisi mesin sudah panas.
Sempat bingung juga bagaiman ini cara mengatasinya,karena hari sudah merambat pagi,dan kami juga tidak punya persediaan oli silicon.
Setelah berfikir beberapa saat akhirnya terlintas ide,kenapa gak di matikan saja visco fannya...
Dan membiarkan kipas berputar sesuai putaran mesin. Selanjutnya kami mngambil karet bekas ban dalam sepeda yang kebetulan kami membawanya. Rumah kipas kami bongkar dan seluruh oli silicon kami buang,kami ganti dengan karet yang kami potong sama lebar dengan lebar rumah kipas.
Baut di pasangkan dan jadilah kipas radiator taruna tanpa oli silicon. Setelah kipas terpasang mesin kami hidupkan dan kipas pun berputar dengan bagus,angin yang di hasilkan juga bagus.
Kami bilang pada sang bapak bahwa ini adalah cara darurat,,, Bapak kami suruh untuk ganti oli silicon saat pagi telah tiba dan Bapak bisa menemukan toko spare part serta bengkel yang sudah buka. Demikian pengalaman kami mengatasi mobil taruna yang mengalami overheat.
Kesimpulan dari permasalahan di atas adalah
Di saat teman-teman pemilik taruna mengalami overheat berikut langkah-langkah yang harus di perhatikan.
- cek radiator
- cek extra fan AC.
- cek thermostat
- cek water pump
- cek kipas radiator
Mungkin itu dulu tips dari kami semoga bermanfaat dan buat teman-teman yang ingin menambah pengalamannya tentang radiator silahkan tambahkan di kolom komentar.
DAN JANGAN LUPA SELALU KUNJUNGI BLOG INI SEANDAINYA ANDA MEMERUKAN BANTUAN.
Otomatis kipas radiator mati bengkel melangsug kipas rafator dengan mesin yng tetjadi serinf kendo...bautnya suara koplak.... mau beli ..sulit .batangnya dak ada.
ReplyDeleteTerimakasih Pak Widodo imformasinya.
ReplyDeleteSoalnya saya merasa tercerahkan. Sudah di bengkelkan 2x, masalah nya masih sama. Meski sudah dikorok. Seringnya overheat ketika habis tanjakan dan perjalanan lebih 2 jam. Punya saya taruna fgx 2004.
Trimakasih atas ulasannya 😇🙏🙏👍
ReplyDeleteTerima kasih pencerahanya, saya sbg prngguna taruna CX 2000 mengalami hal yg dama..
ReplyDeleteSemoga bermanfaat juga bg yang lain..
Matursuwun pak ilmunya sangat bermanfaat
ReplyDeleteTerima kasih ilmunya pak
ReplyDeleteTerima kasih pencerahannya
ReplyDelete